I.
TUJUAN
Untuk mengetahui adanya parasit dalam
tinja.
II. PRINSIP
Parasit akan terkonsentrasi mengapung
pada lapisan teratas suatu larutan, dimana larutan tersebut memiliki berat
jenis yang lebih tinggi dari berat jenis parasit, material lain/ debris akan
terpisah sehingga tenggelam.
III. ALAT
DAN BAHAN
1. Mikroskop
2. Object
glass
3. Deck
glass
4. Batang
pengaduk
5. Tabung
reaksi
6. Rak
tabung reaksi
7. Pinset
8. Larutan
garam pekat
9. Larutan
gula pekat
10. Larutan
lugol
11. Sampel
tinja
IV. CARA
KERJA
A. Garam
Pekat
1. Masukkan
larutan garam pekat ke dalam tabung reaksi sebanyak ¼ tabung.
2. Masukkan
2 gram sampel tinja ke dalam tabung reaksi.
3. Homogenkan
dengan batang pengaduk larutan garam pekat dan sampel tinja.
4. Letakkan
tabung reaksi dalam rak tabung dengan posisi tegak lurus.
5. Masukkan
larutan garam pekat ke dalam tabung reaksi sampai hampir penuh.
6. Tambahkan
sedikit demi sedikit larutan garam pekat sampai permukaan cembung.
7. Tutup
tabung reaksi dengan deck glass, tunggu 10 menit.
8. Teteskan
1 tetes larutan lugol pada object glass.
9. Ambil
deck glass dengan pinset, letakkan di atas object glass.
10. Amati
di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x.
B. Gula
Pekat
1. Masukkan
larutan gula pekat ke dalam tabung reaksi sebanyak ¼ tabung.
2. Masukkan
2 gram sampel tinja ke dalam tabung reaksi.
3. Homogenkan
dengan batang pengaduk larutan gula pekat dan sampel tinja.
4. Letakkan
tabung reaksi dalam rak tabung dengan posisi tegak lurus.
5. Masukkan
larutan gula pekat ke dalam tabung reaksi sampai hampir penuh.
6. Tambahkan
sedikit demi sedikit larutan gula pekat sampai permukaan cembung.
7. Tutup
tabung raksi dengan deck glass, tunggu 20 menit.
8. Teteskan
1 tetes larutan lugol pada object glass.
9. Ambil
deck glass dengan pinset, letakkan di atas object glass.
10. Amati
di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x.
Pemeriksaan
indirect tinja adalah pemeriksaan pemeriksaan secara tidak langsung pada tinja.
Pemeriksaan indirect dengan metode pengapungan ini memungkinkan bentuk parasit
terkonsentrasi mengapung pada lapisan teratas dari suatu larutan, dimana
larutan tersebut mempunyai berat jenis yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan berat jenis parasit, sedangkan material tinja yang lain terpisahkan dari
parasit sehingga mengendap.
Pemeriksaan
indirect tinja ini mempunyai 2 metode, yaitu dengan menggunakan larutan garam
pekat dan gula pekat. Ada perbedaan dari kedua larutan ini, dilihat dari berat
jenis dan waktu yang digunakan pada proses pengendapan. Pada garam pekat, berat
jenis yang dimiliki adalah 1120-1210 dan membutuhkan waktu 10 menit. Sedangkan
pada gula pekat, berat jenisnya 1180 dan membutuhkan waktu selama 20 menit.
Teknik
pengapungan garam pekat ini mempunyai keuntungan cepat prosedur pemeriksaannya,
sehingga baik untuk kerja lapangan dan memuaskan untuk telur-telur Ascaris lumbricoides, Hook Worm, Trichuris trichiura, Taenia sp, Hymenolepis nana, tempayak Helmintes dan Protozoa.
Teknik
pengapungan gula pekat ini mempunyai keuntungan dimana telur-telur Helmintes
dan kista protozoa dapat dikonsentrasikan dengan pengapungan. Untuk protozoa,
larutan gula pekat lebih memuaskan daripada larutan garam pekat, sebab dengan
larutan garam pekat lebih sering menyebabkan pecah dan berkerutnya kebanyakan
kista protozoa dan beberapa telur Helmintes.
0 comments:
Post a Comment