Monday, June 17, 2013

Analisa Gas Darah (AGD)

Posted by Unknown at 8:11 AM


Pemeriksaan gas darah arteri dan pH sudah secara luas digunakan sebagai pegangan dalam penatalaksanaan pasien-pasien penyakit berat yang akut dan menahun. Pemeriksaan gas darah juga dapat menggambarkan hasil berbagai  tindakan penunjang yang dilakukan, dimana hal ini merupakan salah satu tindakan yang bertujuan untuk pemantauan terhadap sistem respirasi status asam basa tubuh pasien, yaitu pertukaran gas antara udara dari paru serta antara darah dan jaringan.
Pemeriksaan gas darah juga dapat menggambarkan hasil berbagai tindakan penunjang yang dilakukan, jadi dapat digunakan sebagai salah satu kriteria untuk menilai pengobatan. Diagnosa tidak dapat ditegakkan hanya dari penilaian analisa gas darah dan keseimbangan asam basa saja, kita harus menghubungkan dengan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan data-data laboratorium lainnya.
Walaupun demikian pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD)  ini, bisa dijadikan sebagai salah satu tolak ukur pasien-pasien kritis di ICU masih tetap bisa dipertahankan sampai dengan stabil kondisinya atau prognosa buruk. Diperlukan ketepatan dan keakuratan dalam interpretasi hasil, sementara ketepatan dan keakuratan interpretasi hasil tergantung keakuratan obyek yang diukur, dalam hal ini darah arterinya. Ini menuntut pemahaman dan ketepatan dalam pengambilan darah arteri.
Keterampilan seorang phlebotomis dalam pengambilan darah arteri sangat menentukan sekali terhadap akurasi hasil, dan sekaligus menentukan dampak komplikasi yang ditimbulkan. Hal ini tentunya tergantung dari berapa kali dia sudah pernah mengambil darah arteri AGD (pengalaman), pengetahuan phlebotomis terhadap komplikasi yang bisa ditimbulkan dari pengambilan darah arteri yang tidak tepat, pemahamanvaskularisasi pasien, apakah masih bagus vaskularisasinya atau sudah kolaps.
Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari pengambilan darah arteri AGD yang tidak memperhatikan prosedur antara lain yaitu: apabila jarum sampai menembus periosteum tulang akan menimbulkan nyeri, perdarahan, cidera syaraf, spasme arteri, gangguan sirkulasi pada ekstremitas, hematoma dan risiko emboli otak.


A.   Pengertian
Pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD) atau Arterial Blood Gases (ABG) dikenal juga dengan nama pemeriksaan “Astrup”, yaitu suatu pemeriksaan gas darah yang dilakukan melalui darah arteri. Pemeriksaan gas darah dan pH digunakan sebagai pegangan dalam penanganan pasien-pasien penyakit berat yang akut dan menahun.
B.  Tujuan
1.      Mengetahui keadaan O2 dan metabolisme sel.
2.      Efisiensi pertukaran O2 dan CO2.
3.      Kemampuan Hb dalam mengangkut O2 dan CO2.
4.      Tingkat tekanan O2 dalam darah arteri.
5.      Untuk diagnosa dan pengelolaan :
a.       Penyakit pernafasan
b.      Pemberian oksigen
c.       Keseimbangan asam basa
C.  Lokasi Pengambilan
·         Kriteria pemilihan tergantung pada :
a.       Ada tidaknya sirkulasi kolateral
b.      Seberapa besarnya arteri
c.       Jenis jaringan yang mengelilinginya
·         Bagian yang tidak boleh dipilih :
a.       Adanya peradangan
b.      Adanya iritasi
c.       Adanya Oedema
d.      Dekat dengan luka
e.       Percabangan arteri dengan Fistula
·         Lokasi pengambilan darah :
1.   Radial Artery (RA) / Arteri Radialis
Merupakan pilihan pertama yang paling aman dipakai untuk fungsi arteri kecuali terdapat banyak bekas tusukan atau hematome juga apabila Allen test negatif. Arteri yang berada di pergelangan tangan pada posisi ibu jari. Terdapat sirkulasi kolateral (suplai darah dari beberapa arteri). Kesulitannya ukuran arteri kecil, sulit memperoleh kondidi pasien dengan curah jantung yang rendah.

2.    Brachial Artery / Arteri Brachialis
Arteri yang berada pada medial anterior bagian antecubital fossa, terselip diantara otot bisep. Ukuran arteri besar sehingga mudah dipalpasi dan ditusuk. Sirkulasi kolateral cukup, tetapi tidak sebanyak RA. Kesulitannya letak arteri lebih dalam, letaknya dekat dengan basillic vein dan syaraf median, kemungkinan terjadi hematoma.

3.    Femoral Artery / Arteri Femoralis
Arteri yang paling besar untuk AGD. Berada pada permukaan paha dalam di dalam, di sebelah lateral tulang pubis. Dapat dlakukan AGD sekalipun pada pasien dengan curah jantung yang rendah. Kesulitannya sirkulasi kolateral sedikit sehingga mudah terjadi infeksi pada tempat pengambilan, sulit untuk bekerja aseptis, pada orang tua (gangguan pada dinding arteri sebelah dalam), letaknya dekat dengan vena paha (salah tusuk).

4.    Pada bayi : Arteri kulit kepala dan arteri tali pusat.
5.    Pada orang dewasa : Arteri dorsalis pedis.

Indikasi

1. Pasien dengan penyakit obstruksi paru kronik
2. Pasien deangan edema pulmo
3. Pasien akut respiratori distress sindrom (ARDS)
4. Infark miokard
5. Pneumonia
6. Klien syok
7. Post pembedahan coronary arteri baypass
8. Resusitasi cardiac arrest
9. Klien dengan perubahan status respiratori
10. Anestesi yang terlalu lama

Kontra Indikasi

Pengambilan darah arteri tidak dilakukan pada pasien yang sedang menjalani terapi anti koagulan, dan pasien dengan riwayat gangguan pembekuan darah.


0 comments:

Post a Comment

 

WELCOME TO MY BLOG Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei